Kedua negara sekutu lama itu melakukan patroli bersama dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina di Laut Cina Selatan yang disebut oleh rakyat Filipina sebagai Laut Filipina Barat.
Latihan itu mencakup pertukaran lintas dek dan latihan bersama untuk memastikan komunikasi dan kerja sama pada saat perang atau bantuan kemanusiaan (passing exercise), serta pertukaran kesadaran ranah maritim dan masalah keamanan lainnya.
Dalam latihan gabungan tersebut, Filipina mengirimkan kapal patroli BRP Gregorio del Pilar dan BRP Ramon Alcaraz, serta kapal dermaga anjungan pendaratan (landing platform dock – LPD) BRP Davao del Sur.
Baca Juga: Tiongkok Hadapi Kekurangan Talenta Ketika Lulusan Terbaiknya Menghindari Dinas Militer
Sementara AS mengerahkan kapal induk andalan Kelompok Kapal Induk Pemukul 1 USS Carl Vinson dan wing udaranya, kapal penjelajah rudal USS Princeton, serta kapal perusak rudal USS Sterett dan USS Kidd.
“Kegiatan kerja sama maritim itu menandai lompatan signifikan dalam aliansi dan interoperabilitas kami dengan Amerika Serikat,” ungkap Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Romeo Brawner Jr.
“Kegiatan ini juga menunjukkan kemajuan kami dalam pengembangan dan kemampuan pertahanan sebagai angkatan bersenjata kelas dunia.”
Baca Juga: Tindakan PKT meningkatkan ketegangan di Laut Cina SelatanKata Kunci : Patroli Bersama di Laut Cina Selatan, Amerika Serikat Perkuat Angkatan Laut Filipina