Pasang Iklan
Pasang Iklan
Home
»
Events
»
Detail Berita


China Pamerkan Teknologi Militer Canggih dalam Airshow Terbesar

Foto: China Airshow 2021 show cases drones (Doc. CGTN)
Pasang Iklan
Oleh : Joko Yuwono

Zhuhai, Infomiliter.com — China memamerkan teknologi militer kelas atas yang dulunya sangat rahasia di pertunjukan udara terbesarnya, Airshow Cina, pekan ini. Negara ini pun menyiarkan ambisinya yang berkembang dalam eksplorasi ruang angkasa dan untuk swasembada dalam pesawat komersial.

"Platform-platform utama yang beroperasi dengan PLAAF – yang sebelumnya telah dioperasikan dengan sangat rahasia – ditampilkan kepada publik untuk pertama kalinya telah menarik banyak perhatian dari audiens internasional," kata editor Janes yang berbasis di Singapura, Kelvin Wong.

Wong menunjuk ke WZ-7 Xianglong yang merupakan drone pengintai jarak jauh dengan ketinggian tinggi yang kira-kira setara dengan Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk buatan Amerika Serikat (AS) tetapi dengan mesin yang lebih rendah. WZ-7 telah terlihat beroperasi dari pangkalan udara yang dekat dengan perbatasan Cina-India serta perbatasan Korea Utara dan Laut China Selatan.

China telah bekerja keras untuk meningkatkan kinerja mesin buatannya sendiri, yang tertinggal dari teknologi Barat. Di pameran itu, untuk pertama kalinya Beijing akan menerbangkan jet tempur J-20 dengan mesin China daripada Rusia.

Kepala perancang pesawat menyatakan kepada Global Times pada Rabu (29/9), pengujian juga sedang dilakukan untuk dua jenis mesin domestik untuk pesawat angkut Y-20. Pesawat tempur perang elektronik J-16D yang paling mirip dengan EA-18G Growler buatan AS juga dipamerkan di darat. Menurut para ahli kemampuannya dapat membantunya mengikis pertahanan anti-pesawat Taiwan jika terjadi konflik.

Wong mengatakan setidaknya tiga jenis jamming pod digantung di pesawat. Fitur itu menunjukkan bahwa masing-masing dirancang untuk mengganggu bagian spektrum elektronik yang berbeda.

China juga mengungkapkan sedang mengerjakan drone loyal wingman untuk membantu melindungi jet tempur berawak yang lebih mahal. Pembaruan ini sejalan dengan proyek saingan di AS, Inggris, Australia, India, dan Rusia.

Selain itu, Beijing juga mengungkapkan pihaknya akan meluncurkan roket bertenaga besar generasi berikutnya. Armada baru ini cukup kuat untuk mengirim pesawat ruang angkasa berawak ke bulan pada 2028 atau dua tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Sedangkan untuk pesawat komersial, Cina meningkatkan upaya untuk menjadi lebih mandiri dalam teknologi utama di tengah ketegangan perdagangan dengan AS. Aero Engine Corp of China menampilkan model mesin CJ1000 yang berputar dan berukuran penuh yang sedang dikembangkan untuk pesawat berbadan sempit C919, yang pada akhirnya dapat menggantikan mesin CFM International LEAP-1C yang diimpor.

Jenis C919 lebih sulit untuk memenuhi target sertifikasi dan produksi akibat kebijakan aturan ekspor AS yang keras. "Dengan pasar domestik yang tak tertandingi dan semakin meningkatnya partisipasi investasi swasta, hanya masalah waktu bagi China untuk menyelesaikan hambatan teknologi eksternal," ujar pemimpin redaksi majalah Aerospace Knowledge yang berbasis di Beijing, Wang Yanan.

Pembuat pesawat Barat juga merasa semakin sulit untuk mendapatkan sertifikasi untuk model baru yang akan bersaing dengan pesawat buatan China. Airbus A220, Embraer seri E-Jet E2, dan turboprop ATR 42-600 belum disetujui oleh regulator penerbangan China meskipun telah beroperasi di tempat lain selama bertahun-tahun.

Boeing mengatakan pihaknya tetap berharap 737 MAX akan menerima persetujuan untuk kembali di Cina pada akhir tahun setelah dilarang terbang selama lebih dari dua tahun.

Disclaimer :
Konten ini adalah berita Advertorial. Seluruh isi content dan/atau material yang ada di dalamnya sepenuhnya merupakan tanggungjawab pihak pemasang iklan.

Halaman :

Kata Kunci : China Airshow, Drone, Teknologi Militer

Sorotan


Dari Jawatan Penerbangan Hingga Lahirnya TNI AU pada 9 April 1946

Historia

Dari Operasi Alpha Hingga Berakhir di Museum Satria Mandala

Historia

Kawasan Asia Timur Kian Memanas, Jepang Keluarkan Peringatan Perang

Internasional

Peringatan Perang Dunia II, Volodymyr Zelensky Ingatkan Kejahatan Telah Kembali

Historia

Alasan Amerika Serikat Menyerang Irak pada 2003

Historia

Pasang Iklan

Pilihan Redaksi

Perang Korea: Penyebab, Jalannya Pertempuran, Penyelesaian, dan Dampak

Historia

BKR Laut, Kisah Garda Bahari di Awal Revolusi Kemerdekaan

Historia

Menhan Prabowo Bertemu Empat Mata dengan Menhan Australia

Liputan

Spesifikasi dan Asal-usul Nama 2 Kapal Perang yang Diserahkan Prabowo ke TNI AL

Liputan

Alutsista Indonesia Kian Kuat, Usai Menhan Prabowo Borong Jet Prancis

Liputan

Pasang Iklan

Baca Juga

Menhan Prabowo Pesan 2 Pesawat Airbus A400M, Ini Sederet Kecanggihannya

Liputan

Latihan Militer Gabungan Indonesia AS, Upaya Menjaga Stabilitas Politik Kawasan

Nasional

Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak Terima Brevet Astros Kehormatan

Nasional

Sertijab Aslat dan Dansecapaad, Jenderal Dudung Minta Pemimpin Kembangkan Kreativitas

Nasional

Panglima TNI Sebut Indonesia-AS akan Latihan Gabungan Tiga Matra

Nasional

Pasang Iklan

Berita Lainnya

Tinjau Seleksi Komcad Matra Udara, Wakil KSAU Tekankan Kualitas SDM

Sishankamrata

Petinggi Militer AS Soroti Konflik Dunia, Sebut Invasi Rusia Ancam Perdamaian Global

Internasional

Teknologi Militer China Diprediksi Sudah Melampaui Amerika Serikat

Internasional

Arab Saudi Bertekad Jadi Eksportir Produk dan Teknologi Militer

Internasional

Konflik Rusia dan Ukraina, Dunia Diambang Perang Dunia 3

Internasional

Pasang Iklan
Internasional
Lihat Semua
Nasional
Lihat Semua