Dengan kemampuan daya kejut serta daya tembak, tank amfibi jenis PT-76dan BMP-3F yang dibekali meriam mampu melakukan tembakan ke arah area pendaratan, disamping tetap berharap adanya close air support. Nah, pasca area pentai berhasil didarati tank, giliran unit infanteri diterjunkan lewat LCVP (Landing Craft Vehicle Personel). LCVP sendiri menjadi bagian dari kelengkapan di kapal LST dan LPD.
Lewat pertempuran sengit yang melibatkan kombinasi infanteri dan kavaleri, dalam skenario kawasan pendaratan dan sekitarnya sejauh 10 km berhasil dikuasai. Tapi tugas Korps Marinir TNI AL tak berhenti disitu, pasukan pendarat ini punya misi lanjutan untuk membuka jalan bagi elemen tempur lain guna penguasaan dan menetralisir wilayah operasi.
Terkait dengan misi tempur lanjutan dalam skenario operasi amfibi, maka kemudian dilibatkan satuan artileri medan, perbekalan angkutan (bekang) hingga kesehatan menuju area pendaratan. Untuk soal mendaratkan satuan-satuan ini punya seni tersendiri, pasalnya alutsista berikut kendaraan taktis yang digunakan tidak punya spesifikasi amfibi, karena umumnya menggunakan platform truk dan jip. Agak mendingan bila LST sebagai kapal pembawa berjumpa dengan kontur pantai yang landai, sehingga LST dapat merapat. Tapi medan operasi faktanya bisa jauh dari harapan, kendaraan tempur dan sista pendukung akhirnya harus siap ‘dilepas’ dari tengah laut.
Baca Juga : Patroli Bersama di Laut Cina Selatan, Amerika Serikat Perkuat Angkatan Laut Filipina
Untuk tugas diatas, Korps Marinir TNI AL punya yang namanya Resimen Bantuan Tempur dan Resimen Artileri, yang diterjunkan disini adalah rantis pengusung meriam Howitzer LG-1 MK II/M-30 Howitzer 122mm, peluncur roket, dan truk Unimog. Umumnya perangkat tempur tadi dihantarkan ke darat dari LST lewat KAPA (Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri). Jenis KAPA yang diandalkan Korps Marinir TNI AL adalah K-61 dan PTS-10. Kedua rantis amfibi ini cukup panjang kiprahnya, dibuat sejak era Uni Soviet, K-61 dan PTS-10 sudah kenyang operasi militer dan operasi penanggulangan bencana alam. Lebih detail tentang K-61 dan PTS-10 telah kami ulas di artikel terdahulu.
Dengan memanfaatkan platform roda rantai ber-propeller, K-61 dan PTS-10 punya banyak keunggulan dalam membawa muatan dari laut hingga masuk jauh ke daratan. Tapi ada keunggulan tentu juga ada kekurangan, kedua ranpur punya limitasi dalam hal daya angkut serta dimensi payload yang bisa dibawa. Ambil contoh, peluncur roket self propelled MLRS RM-70 Grad, dengan dimensi dan bobotnya yang besar, jelas sulit dan berbahaya untuk menumpanginya pada PTS-10 sekalipun.
Tapi selalu ada jawaban di setiap kebutuhan operasi, buktinya Marinir AS tetap dapat menghantarkan MBT M1 Abrams yang beratnya puluhan ton dari kapal perang menuju pantai. Solusinya tidak lagi bisa mengandalkan jenis KAPA, melainkan harus dengan moda yang lebih besar, yaitu hovercraftdan LCU (Landing Craft Utility). Dan, sesuai kondisi terkini, TNI AL sejak beberapa tahun belakangan telah memanfaatkan secara penuh keunggulan dari LCU yang berpangkalan di kapal LPD.
Baca Juga : Tiongkok Hadapi Kekurangan Talenta Ketika Lulusan Terbaiknya Menghindari Dinas Militer-----
Konten ini adalah kerjasama Advertorial dan seluruh isi atau materi yang ada di dalamnya merupakan tanggungjawab pihak pemasang iklan.
Kata Kunci : Landing Craft Utility Gelar Operasi Amfibi LPD TNI AL
Mengintip Masa Depan Teknologi Militer Amerika Serikat
16 Mei 2022, 19:51 WIB
Mundurnya Militer Uni Soviet dari Afganistan Usai 8 Tahun Berperang
15 Mei 2022, 19:38 WIB
Komponen Penting Dalam Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta
10 Apr 2022, 19:29 WIB
Terkuat di Asia Tenggara, Ini Deretan Alutsista Tentara Nasional Indonesia
23 Nov 2021, 19:09 WIB
Sejarah Berdirinya Komando Cadangan Srategis Angkatan Darat (Kostrad)
06 Mar 2022, 9:00 WIB
Historia
09 Apr 2020, 8:39 WIB
Historia
16 Mei 2020, 8:02 WIB
Internasional
13 Mei 2022, 7:48 WIB
Historia
09 Mei 2022, 7:40 WIB
Historia
17 Jan 2021, 2:40 WIB
Historia
16 Mei 2022, 2:22 WIB
Historia
15 Sep 2019, 1:53 WIB
Liputan
09 Sep 2021, 0:51 WIB
Liputan
27 Okt 2021, 0:41 WIB
Liputan
11 Feb 2022, 0:27 WIB
Liputan
20 Apr 2022, 0:17 WIB
Nasional
05 Agu 2021, 21:35 WIB
Nasional
13 Mei 2022, 21:29 WIB
Nasional
13 Mei 2022, 21:24 WIB
Nasional
22 Mar 2022, 21:17 WIB
Sishankamrata
13 Mei 2022, 21:05 WIB
Internasional
06 Apr 2022, 19:19 WIB
Internasional
23 Okt 2021, 19:09 WIB
Internasional
07 Feb 2022, 19:01 WIB
Internasional
15 Feb 2022, 18:46 WIB