Pasang Iklan
Pasang Iklan
Home
»
Sishankamrata
»
Detail Berita


Komcad, Satuan Militer yang Baru Saja Diresmikan Presiden Jokowi

Foto: Prajurit Komponen Cadangan (Komcad) Kodam XII/Tanjungpura menyanyikan yel-yel saat upacara pemberangkatan latihan pembulatan di Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (20/9/2021).
Pasang Iklan
Oleh : Joko Yuwono

Jakarta, Infomiliter.com — Presiden Joko Widodo resmi mengangkat 3.103 anggota Komponen cadangan (Komcad) Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Konsep pasukan cadangan bukan hal baru dalam dunia militer. Komponen cadangan (Komcad) beranggotakan warga sipil yang sewaktu-waktu bisa dipanggil untuk pertahanan negara.

Komcad bukan wajib militer. Anggotanya mendaftar secara sukarela untuk menjadi bagian dari satuan pengamanan. Anggota Komcad berasal dari warga sipil yang mengikuti serangkaian latihan militer.

Pembentukan satuan diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara (PSDN).

Pendaftaran Komcad mulai dibuka pada 17 Mei 2021. Mereka yang lolos seleksi juga telah menjalani pelatihan pada 21 Juni hingga 18 September 2021. Meskipun Komcad berada di bawah komando TNI, status anggota Komcad tetap warga sipil. Dengan demikian, mereka akan kembali ke profesi masing-masing setelah selesai menjalani pelatihan.

"Komponen cadangan dikerahkan bila negara dalam keadaan darurat militer atau keadaan perang," kata Jokowi, Kamis (7/9).

Mobilisasi Komcad hanya bisa dilakukan oleh Presiden atas persetujuan DPR. Adapun garis komandonya tetap berada di bawah Panglima TNI.

Meskipun bersifat sukarela, anggota Komcad harus siap siaga ketika ada panggilan tugas. Mereka yang mangkir bahkan bisa kena hukuman penjara.

TNI bisa memanggil Komcad untuk kembali menjalani pelatihan minimal 12 hari dalam setahun. Selama pelatihan itu, TNI memberikan uang saku dan jaminan kesehatan terhadap anggota Komcad.

Jika sedang tidak bertugas, anggota Komcad tetap terikat pada hukum positif yang berlaku, selayaknya masyarakat sipil lainnya.

Kementerian Pertahanan berjanji akan terus memantau aktivitas anggota Komcad untuk menghindari penyalahgunaan wewenang di kemudian hari.

Penggunaan Komcad adalah alternatif terakhir, apabila Komponen Utama perlu tambahan tenaga pengganti. Komcad juga berbeda dengan Pam Swakarsa atau milisi.

Pam Swakarsa biasanya tidak memiliki garis komando yang jelas sehingga ada potensi bergerak sendiri. Sementara Komcad tetap berada di bawah komando Panglima TNI.

"Komponen Cadangan tidak bisa dijadikan milisi apalagi dibenturkan untuk menghadapi masyarakat," tulis Kementerian Pertahanan dalam situsnya.

Garda Nasional

Konsep pasukan cadangan memang bukan hal asing dalam dunia militer. Amerika Serikat misalnya, punya National Guard (Garda Nasional) yang juga mengandalkan keterlibatan masyarakat sipil. Saat ini AS memiliki 54 unit Garda Nasional yang bekerja ganda untuk Gubernur dan Pemerintah Federal.

Berbeda dengan Komcad di mana anggotanya hanya aktif ketika dipanggil, keanggotaan Garda Nasional bersifat paruh waktu. Mereka diharapkan mengabdi minimal satu pekan setiap bulan, dan menjalani pelatihan selama dua minggu setiap tahunnya. Saat ini diperkirakan ada 450.000 anggota Garda Nasional di Amerika Serikat.

Pengamat militer Ade Muhammad menjelaskan selain sebagai cadangan, Garda Nasional justru difungsikan sebagai pasukan utama dalam kondisi darurat nasional domestik. Mereka banyak berkontribusi dalam penanganan bencana alam seperti tornado dan badai.

“Kalau enggak cukup bisa juga pasukan reguler dipanggil,” ujarnya, Kamis (7/10).

 

Disclaimer :
Konten ini adalah berita Advertorial. Seluruh isi content dan/atau material yang ada di dalamnya sepenuhnya merupakan tanggungjawab pihak pemasang iklan.

Halaman :

Kata Kunci : Presiden Joko Widodo meresmikan Komponen Cadangan Komcad

Sorotan


Dari Jawatan Penerbangan Hingga Lahirnya TNI AU pada 9 April 1946

Historia

Dari Operasi Alpha Hingga Berakhir di Museum Satria Mandala

Historia

Kawasan Asia Timur Kian Memanas, Jepang Keluarkan Peringatan Perang

Internasional

Peringatan Perang Dunia II, Volodymyr Zelensky Ingatkan Kejahatan Telah Kembali

Historia

Alasan Amerika Serikat Menyerang Irak pada 2003

Historia

Pasang Iklan

Pilihan Redaksi

Perang Korea: Penyebab, Jalannya Pertempuran, Penyelesaian, dan Dampak

Historia

BKR Laut, Kisah Garda Bahari di Awal Revolusi Kemerdekaan

Historia

Menhan Prabowo Bertemu Empat Mata dengan Menhan Australia

Liputan

Spesifikasi dan Asal-usul Nama 2 Kapal Perang yang Diserahkan Prabowo ke TNI AL

Liputan

Alutsista Indonesia Kian Kuat, Usai Menhan Prabowo Borong Jet Prancis

Liputan

Pasang Iklan

Baca Juga

Menhan Prabowo Pesan 2 Pesawat Airbus A400M, Ini Sederet Kecanggihannya

Liputan

Latihan Militer Gabungan Indonesia AS, Upaya Menjaga Stabilitas Politik Kawasan

Nasional

Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak Terima Brevet Astros Kehormatan

Nasional

Sertijab Aslat dan Dansecapaad, Jenderal Dudung Minta Pemimpin Kembangkan Kreativitas

Nasional

Panglima TNI Sebut Indonesia-AS akan Latihan Gabungan Tiga Matra

Nasional

Pasang Iklan

Berita Lainnya

Tinjau Seleksi Komcad Matra Udara, Wakil KSAU Tekankan Kualitas SDM

Sishankamrata

Petinggi Militer AS Soroti Konflik Dunia, Sebut Invasi Rusia Ancam Perdamaian Global

Internasional

Teknologi Militer China Diprediksi Sudah Melampaui Amerika Serikat

Internasional

Arab Saudi Bertekad Jadi Eksportir Produk dan Teknologi Militer

Internasional

Konflik Rusia dan Ukraina, Dunia Diambang Perang Dunia 3

Internasional

Pasang Iklan
Internasional
Lihat Semua
Nasional
Lihat Semua