Menjadi maskot dalam defile kala itu tank ringan Scorpion, tank APC Stormer dan panser VAB Yon Kav 7/Sersus Kodam Jaya. Tapi bagi penulis, ada sosok lain yang lebih mampu membetot perhatian.
Bukan masuk golongan ranpur, tapi karena dimensinya yang ekstra besar menjadi pemikat rantis yang satu ini. Apalagi rantis berpenggerak 8×8 ini dihadirkan sebagai penutup pada rangkaian defile. Yang dimaksud penulis adalah truk pengangkut jembatan lipat (jembatan taktis darurat) tipe MAN KAT1 8×8 LEGUAN MLC70. Truk dan jembatan lipat buatan Jerman ini begitu membekas di hati, sebab truk ini hampir atau malahan tidak pernah ditampilkan lagi dimuka publik. Pengguna wahana ini adalah Zeni Korps Marinir TNI AL. Dalam struktur organisasi, Batalyon Zeni Marinir berada dibawah Resimen Bantuan Tempur (Banpur). Tidak ada informasi berapa unit yang dimiliki, tapi dalam defile HUT ABRI ke-50, setidaknya ditampilkan dua unit MAN KAT1 8×8 LEGUAN MLC70.
Nah, sekarang kita kupas sosok truk Korps Marinir yang jarang tampil ini. Untuk teknologi jembatannya masuk dalam kategori MMB (Military Mobile Bridge). Jembatan lipatnya adalah tipe LEGUAN yang dibuat pabrikan asal Jerman, Krauss-Maffei Wegmann (KMW). Jembatan LEGUAN dirancang untuk dapat dibawa oleh dua platform wahana, yaitu dengan basis tank (tracked vehicle) dan heavy truck (wheeled vehicle). Dengan basis tank, LEGUAN dapat digotong varian tank Leopard 1, Leopard 2, M1A1/A2 ‘Wolverine’ Heavy Assault Bridge (HAB), M60/M47, dan PT91/T72. Sementara dengan basis truk, LEGUAN dibawa truk di kelas penggerak roda 8×8 atau 10×10. Yang di daulat sebagai pembawa di kelas 8×8 adalah truk MAN dari Jerman, dan di kelas 10×10 adalah truk SISU buatan Finlandia.
Khusus bicara wheeled vehicle Bridge Launching, syaratnya harus jelas, bahwa rantis ini mutlak punya kemampuan off road. Malahan untuk truk SISU 10×10, ada tambahan bekal berupya proteksi awaknya dari efek ledakan ranjau, kabin yang mampu menahan proyektil, dan perlindungan awak dari ancaman nuklir, biologi dan kimia.
LEGUAN MLC70 26M
LEGUAN MLC70 26M dapat diartikan bahwa jembatan punya bentang 26 meter dan punya daya tahan hingga bobot 70 ton. Tentu sangat ideal bagi Korps Marinir yang punya satuan kavaleri. Dengan Leguan, laju ranpur amfibi seperti BMP-3F, PT-76, BTR-50, BTR-80A, AMX-10 dan BVP-2 tak bakal menemui kendala bila harus menghadapi medan berceruk dalam. Dengan daya tahan maksimum 70 ton, maka perlengkapan standar NATO ini masih ideal untuk dilalui MBT (Main Battle Tank).
Secara teknis, LEGUAN MLC70 dengan bobot 10,8 ton dapat digelar penuh dalam waktu kurang dari lima menit. Jembatan terbagi dalam dua bagian, setiap bagian panjangnya 14 meter. Material jembatan terbuat dari campuran aluminum alloy. Moda operasinya dapat ditangani oleh seorang operator secara full otomatis dengan kendali elektronik.
Beda dengan TNI AD
Untuk urusan bridgelayer, harus diakui bahwa Korps Marinir TNI AL lebih unggul ketimbang bridgelayer kepunyaan TNI AD. Beda dengan Korps Marinir, TNI AD memasukkan arsenal bridgelayer di dalam satuan kavaleri, tak lain karena menggunakan basis tank, yaitu pada ranpur AMX-13 AVLB, Stormer AVLB, dan yang akan datang ada Leopard 2A4 AVLB. Stormer AVLB punya bentang jembatan 15 meter, sementara Leopard 2A4 AVLB bentangnya 22 meter. Memang keduanya masih kalah bentang dibanding bridgelayer kepunyaan Korps Marinir, tapi perlu dicatat, bridgelayer milik TNI AD kategorinya AVLB (armored vehicle launched bridge), dalam artian sebagai tank pembawa jembatan tentu punya proteksi pada awak lebih baik karena ada elemen lapis baja. Selain Indonesia, MAN KAT1 LEGUAN MLC70 juga dimiliki Belanda, Norwegia, dan Singapura.
Disclaimer :
Konten ini adalah berita Advertorial. Seluruh isi content dan/atau material yang ada di dalamnya sepenuhnya merupakan tanggungjawab pihak pemasang iklan.
Kata Kunci : Berita militer terkini, Berita militer terbaru, Info militer terbaru, Info militer terkini, Informasi persenjataan militer Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, Alutsista Terbaru, Alutsista Terkini
Historia
09 Apr 2020, 8:39 WIB
Historia
16 Mei 2020, 8:02 WIB
Internasional
13 Mei 2022, 7:48 WIB
Historia
09 Mei 2022, 7:40 WIB
Historia
17 Jan 2021, 2:40 WIB
Historia
16 Mei 2022, 2:22 WIB
Historia
15 Sep 2019, 1:53 WIB
Liputan
09 Sep 2021, 0:51 WIB
Liputan
27 Okt 2021, 0:41 WIB
Liputan
11 Feb 2022, 0:27 WIB
Liputan
20 Apr 2022, 0:17 WIB
Nasional
05 Agu 2021, 21:35 WIB
Nasional
13 Mei 2022, 21:29 WIB
Nasional
13 Mei 2022, 21:24 WIB
Nasional
22 Mar 2022, 21:17 WIB
Sishankamrata
13 Mei 2022, 21:05 WIB
Internasional
06 Apr 2022, 19:19 WIB
Internasional
23 Okt 2021, 19:09 WIB
Internasional
07 Feb 2022, 19:01 WIB
Internasional
15 Feb 2022, 18:46 WIB
Dukung kami menyajikan berita akurat, terpercaya dan independen. Berkontribusi sekarang melalui link Google berikut ini.